Blogroll

Rabu, 29 Mei 2013

MAKALAH PUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL




PUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 5
ANGGOTA      : 1. MONALISA K. SIMATUPANG
                                      2. KRISTINA SIMATUPANG
                                      3. NATALIA HTG
                                      4.SONYA NOVANI L.G
                                      5. MERY NABABAN
                                      6. FRANSISKUS S.
                                      7. GALUNG SIMANJUNTAK


SMA SW.KATOLIK SIBOLGA TA. 2012/2013



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu W. Panggabean yang telah memberikan kami petunjuk dalam penyusunan makalah ini, kepada ibu perpustakaan yang telah memberikan kami pinjaman buku sebagai bahan materi penyusunan makalah ini, kepada orang tua yang telah memberikan kami izin untuk melaksanakan kerja kelompok di luar sekolah, serta berupa material dan spiritual dalam penyelesaian makalah ini.
Adapun topik yang kami bahas adalah “Putusan Mahkamah Internasional”. Tujuan penulisan makalah ini antaralain :
1.    Memenuhi tugas yang diberikan oleh Guru mata pelajaran.
2.    Menambah wawasan bagaimana mahkamah internasional mengambil keputusan dalam menyelesaikan sengketa tertentu.
3.    Supaya teman-teman sekalian dapat mengetahui sistematika penulisan putusan mahkamah Internasional.

Dalam penulisan makalah ini,kami menyadari masih terdapat kekurangan baik dari segi bahasa, ejaan, isi dan sebagainya. Oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun agar dapat menciptakan makalah yang lebih baik lagi.
Demikianlah makalah ini dengan harapan dapat bermanfaat bagi pembaca.Atas partisipasi pembaca,kami ucapkan terimakasih.









                                                                                                            Sibolga, 04 Mei 2013

                                                                                                                        Penulis



DAFTAR ISI

BAB I    PENDAHULUAN
             1.1. Latar Belakang
             1.2. Tujuan Penulisan
             1.3. Rumusan Masalah

BAB II   PEMBAHASAN
             2.1. Prosedur MI dalam Menyelesaikan Masalah Internasional
             2.2. Sistematika Pengambilan Keputusan MI
             2.3. Dampak Suatu Negara yang Tidak Mematuhi Putusan MI
             2.4. Contoh Sikap Negara yang Mematuhi Putusan MI

BAB III PENUTUP
             3.1. Kesimpulan
             3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang     
Mahkamah Internasional adalah sebuah organisasi yang bertugas dalam menyelesaikan sangketa atau perdebatan yang tak dapat diselesaikan oleh kedua Negara tersebut. Dengan adanya Mahkamah Internasioanal sebuah Negara tidak perlu menyelesaikan sangketa dengan cara perang melainkan dengan secara damai karena itu adalah tugas dari mahkamah internasional.
Dan dalam makalah ini kami akan membahas seputar tugas Mahkamah intenasional dalam menyelesaikan masalah atau sangketa yang terjadi pada Negara-negara bentrok akibat masalah yang terjadi di antara kedua Negara.  Di dalam Makalah ini kami akan membahas bagaimana mahkamah internasional dalam menyelesaikan sebuah masalah dengan tata cara tertentu agar kedua Negara merasa diuntungkan,bagaimana sistematika keputusan mahkamah internasional dalam mengambil keputusan bahkan bagaimana menyelesaikan dampak suatu Negara yang melanggar Mahkamah internasional dan Negara yang menghargai keputusan mahkamah internasional. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca bagaimana mahkamah internasional dalam menyelesaikan masalah.

1.2    Tujuan Penulisan
                  Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah :
1.    Memperoleh  gambaran  tentang prosedur Mahkamah Internasional dalam menyelesaikan masalah Internasional.
2.    Untuk dapat memahami sistematika pengambilan keputusan Mahkamah Internasional.
3.    Agar dapat mengetahui dampak-dampak apa yang timbul dari sikap tidak mematuhi     keputusan Mahkamah Internasional.
4.    Untuk dapat meneladani sikap negara yang mematuhi putusan Mahkamah Internasional.
5.    Untuk dapat belajar membuat makalah yang benar dan memperluas  wawasan.
6.    Untuk memenuhi tugas PKn.

 1.3    Rumusan Masalah
1.    Bagaimanakah bentuk prosedur Mahkamah Internasional dalam penyelesaian masalah internasional?
2.    Bagaimanakah sistematika putusan Mahkamah Internasional?
3.    Bagaimanakah dampak suatu negara yang tidak mematuhi keputusan mahkamah internasional?
4.    Bagaimanakah contoh sikap negara yang mematuhi keputusan mahkamah internasional?









BAB II

PEMBAHASAN

2.1    Prosedur Mahkamah Internasional dalam Menyelesaikan Masalah Internasional
         Masalah Internasional dapat diselesaikan oleh Mahkamah    Internasional dengan melalui prosedur berikut:
1.    Telah   terjadi    pelanggaran    HAM    atau    kejahatan  humaniter (kemanusiaan) di  suatu  negara  terhadap  negara  lain  atau  rakyat  negara lain.
2.    Ada pengaduan dari korban (rakyat) dan pemerintahan negara yang menjadi korban    terhadap    pemerintahan    dari    negara  yang bersangkutan  karena  didakwa telah melakukan pelanggaran HAM atau kejahatan      humaniter lainnya.
3.    Pengaduan disampaikan ke Komisi Tinggi HAM PBB atau melalui lembaga-lembaga HAM Internasional lainnya.
4.    Pengaduan ditindaklajuti dengan penyelidikan, pemeriksaan dan penyidikan. Jika  ditemui bukti-bukti kuat terjadinya pelanggaran HAM atau kejahatan kemanusiaan lainnya, maka  pemerintahan dari negara yang didakwa melakukan kejahatan humaniter dapat diajukan ke Mahkamah Internasional.
5.    Dimulailah proses peradilan sampai dijatuhkan sanksi. Sanksi dapat dijatuhkan bila  terbukti bahwa pemerintahan atau individu yang bersangkutan telah melakukan pelanggaran terhadap konvensi-konvensi  Internasional berkaitan dengan  pelanggaran HAM  atau  kejahatan  humaniter; mempunyai   wewenang  untuk mencegah  terjadinya  pelanggaran  itu, tetapi  tidak dilakukan; dan tidak melakukan apa-apa untuk mencegah terjadinya perbuatan itu.

Prosedur penyelesaian sengketa internasional yang ditangani oleh Mahkamah Internasional juga dapat dikelompokkan dalam 2 hal, yaitu :
a.    Ajudikasi (adjudication) yaitu cara penyelesaian sengketa Internasional dengan   menyerahkan kepada lembaga peradilan untuk memutuskan sengketa.
b.    Arbitrase   yaitu   cara   penyelesaian   melalui   prosedur Ad  Hoc (khusus)  atau  melalui  perundingan   yang   ditengahi  oleh   pihak ketiga.

        Untuk menyelesaikan kasus sengketa internasional maka dikumpulkan bukti-bukti, digunakan pertimbangan-pertimbangan dan berbagai aspek yang menyangkut dampak dari sengketa. Selain itu, pedoman utama penyelesaian sengketa internasional adalah sumber-sumber hukum internasional :
a.    Konvensi-konvensi internasional untuk menetapkan perkara-perkara yang diakui oleh negara-negara yang sedang berselisih.
b.    Kebiasaan  internasional  sebagai  bukti  dari  suatu  praktik  umum yang diterima sebagai hukum.
c.    Asas-asas umum yang diakui oleh negara-negara yang  mempunyai peradaban.
d.    Keputusan – keputusan kehakiman dan pendidikan dari publisis- publisis yang paling cakap dari  pelbagai  negara,  sebagai  cara tambahan untuk menentukan peraturan-peraturan hukum.

2.2    Sistematika Pengambilan Keputusan Mahkamah Internasional

Mahkamah Internasional merupakan organ hukum utama PBB.Didirikan pada tahun 1945 di bawah Piagam PBB sebagai kelanjutan Mahkamah Permanen Keadilan Internasional Liga Bangsa-Bangsa. Lembaga ini bertugas memutuskan kasus hukum antarnegara dan memberikan pendapat hukum bagi PBB dan lembaga-lembaganya tentang hukum internasional.
Suatu sengketa dapat dibawa ke MI dalam dua cara. Pertama melalui kesepakatan khusus antarpihak, dimana seluruh pihak setuju mengajukan persoalan kepada MI. Kedua melalui permohonan sendiri oleh suatu pihak yang bertikai. Hal ini dapat terjadi jika pemohon percaya bahwa lawannya diwajibkan oleh syarat traktat tertentu untuk menerima yuridiksi MI dalam hal sengketa. Atau negara yang merupakan pihak dalam statuta dapat menyatakan lebih dahulu penerimaan otomatis mereka atas yuridiksi MI untuk suatu atau seluruh jenis sengketa hukum. Pernyataan ini dikenal sebagai menerima yuridiksi wajib (compulsory jurisdiction).
Setelah permohonan diajukan maka diadakan pemeriksaan perkara.Pemeriksaan perkara dilakukan melalui:
a.    Pemeriksaan naskah dan pemeriksaan lisan untuk menjamin setiap pihak dalam mengemukakan pendapatnya;
b.    Sidang-sidang mahkamah terbuka untuk umum, sedangkan sidang-sidang arbitrase tertutup. Rapat hakim-hakim mahkamah diadakan dalam sidang tertutup.

Selanjutnya, sesuai dengan Pasal 26 statuta, mahkamah dari waktu ke waktu dapat membentuk satu atau beberapa kamar yang terdiri atas tiga hakim atau lebih untuk memeriksa kategori tertentu atas kasus-kasus seperti perburuhan atau masalah-masalah yang berkaitan dengan transit dan komunikasi. Kemudian, Mahkamah Internasional memutuskan sengketa berdasarkan hukum. Keputusan dapat dilakukan berdasarkan kepantasan dan kebaikan apabila disetujui oleh negara yang bersengketa. Keputusan Mahkamah Internasional berdasarkan keputusan suara mayoritas hakim.Apabila jumlah suara sama maka keputusan ditentukan oleh Presiden Mahkamah Internasional.
            Dalam mengeluarkan keputusannya, MI juga menerapkan hukum internasional yang berasal dari traktat, praktik-praktik yang dapat diterima   secara luas sebagai hukum (kebiasaan), dan prinsip-prinsip umum yang ditemukan dalam sistem hukum utama dunia. Selain itu, MI juga merujuk pada keputusan hukum di masa lalu atau tulisan para ahli dalam bidang hukum internasional. Keputusan Mahkamah Internasional ini bersifat mengikat, final dan tanpa banding. Artinya mengikat para pihak yang bersengketa dan hanya untuk perkara yang disengketakan.



2.3    Dampak Suatu Negara yang Tidak Mematuhi Putusan Mahkamah Internasional

Ada beberapa dampak yang akan diterima suatu negara yang tidak mematuhi keputusan dari Mahkamah Internasional. Adapun dampak    tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Dikucilkan dari pergaulan internasional.
2.    Diberlakukan  Travel Warning (peringatan bahaya berkunjung ke negara tertentu terhadap warga negaranya.
3.    Pengalihan investasi atau penanaman modal asing.
4.    Pemutusan hubungan diplomatik.
5.    Pengurangan bantuan ekonomi.
6.    Pengurangan tingkat kerjasama.
7.    Pemboikotan produk ekspor.
8.    Embargo ekonomi.

2.4    Contoh Sikap Negara Yang Mematuhi Keputusan Mahkamah  Internasional

Negara-negara yang selalu mematuhi keputusan dari Mahkamah Internasional mempunyai beberapa sikap berbeda dari negara lain, yaitu:
a.    Sikap tidak mau mencampuri urusan dalam negeri setiap negara.
b.    Sikap mau mengembangkan hubungan  persaudaraan  antarbangsa-bangsa.
c.    Sikap mau  bekerja  sama  secara internasional dalam memecahkan persoalan ekonomi, sosial, kebudayaan dan kemanusiaan.
d.    Sikap mau menyelesaikan persengketaan secara damai.
e.    Sikap menghargai dan menjunjung tinggi prinsip - prinsip Mahkamah Internasional.
                       



BAB III

PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Mahkamah Internasional merupakan organisasi hukum utama PBB yang bertugas memeriksa perselisihan atau sengketa antar negara dan memutuskan kasus hukumnya. Keputusan yang diberikan Mahkamah Internasional bersifat mengikat pihak yang bersengketa, sehingga negara yang bersangkutan wajib memenuhi keputusan tersebut. Apabila negara yang bersengketa tidak menjalankan kewajiban tersebut, negara lawan sengketa dapat mengajukan permohonan kepada Dewan Keamanan PBB yang memiliki kewenangan untuk merekomendasikan agar keputusan itu dilaksanakan.
Dan tugas lain dari Mahkamah Internasional adalah memecahkan masalah yang ada diantara kedua Negara yang sedang mengalami bentrok  yang tak terselesaikan. Keputusan Mahkamah Internasional terkadang ada yang menguntungkan dan ada yang tidak,meskipun keputusan tersebut ada yang merugikan salah satu pihak Negara tersebut harus mengakui karena keputusan dari mahkamah internasional bersifat paten dan tidak bias diganggu gugat dan apa bila ada Negara yang memprotes, maka Negara tersebut akan terkena sanksi. Maka dari itu lebih baik menuruti hasil yang telah ditetapkan oleh mahkamah internasional.


3.2    Saran
Saran kami untuk dapat mencapai tujuan perdamaian dunia yaitu sebaiknya Mahkamah Internasional lebih meningkatkan prosedurnya dalam rangka menyelesaikan sengketa internasional dan memberikan     keputusan. Dan MI harus lebih teliti lagi dalam memeriksa suatu sengketa    dengan terus berpedoman kepada sumber-sumber hukum internasional agar dalam pengambilan keputusan tidak terjadi suatu kekecewaan yang    berlebihan dari suatu negara.
Saran untuk Bapak atau Ibu guru adalah agar dapat memberikan tugas seperti ini karena dengan adanya tugas ini dapat membantu kuliah kami kelak. Dan saran untuk siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Belitang adalah agar makalah ini tidak disia-siakan dengan percuma atau hanya dibaca saja tapi lebih baik dibaca dan dipahami dan siapa tau apabila kalian mendaptkan tugas seperti ini kaliandapat mengerti seluk beluk bagaimana makalah itu.














DAFTAR PUSTAKA


-    Gunadi, Tateng.2006.”BAHASA INDONESIA Untuk SMA Kelas XI”.Jakarta:Arya Duta.

-    Listyarti, Retno.2007.”Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA dan MA Kelas XI”.Jakarta:Erlangga (ESIS).

-   Siahaan, Parlindungan.2009.”Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA Semester Genap” Surakarta.:Mediatama.

 Suryanti.2010.”Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA/MA Kelas XI Semester2”.Jakarta:Bina Sarana Edukasi.





















LAMPIRAN KELOMPOK

IMG-20130504-00479.jpg

 

Selasa, 19 Februari 2013







APRESIASI KRYA SENI RUPA
     Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Seni rupa dilihat dari segi fungsinya dibedakan antara seni rupa murni dan seni rupa terapan, proses penciptaan seni rupa murni lebih menitik beratkan pada ekspresi jiwa semata misalnya lukisan, sedangkan seni rupa terapan proses pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu misalnya seni kriya. Sedangkan, jika ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi 2 yaitu seni rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar saja dan seni rupa 3 dimensi yang memiliki panjang lebar serta ruang.Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.
Menurut Kebangkitan Seni Rupa China
Catatan dari China:Oleh Ilham Khoiri
    Dulu, seni rupa China identik dengan kaligrafi atau pemandangan alam yang digoreskan dengan tinta di atas kertas tipis. Lima tahun belakangan, seni rupa kontemporer “Negeri Tirai Bambu” itu melejit sebagai fenomena segar yang menggegerkan pasar dunia. Bagaimana perubahan itu bermula?
    Sebuah pameran bertajuk “’85 New Wave” di Ullens Center for Contemporary Art di kawasan 798 Art Distric, Chaoyang, Beijing, mencoba merunut asal-muasal kebangkitan seni rupa China. Pergelaran yang berlangsung 5 November 2007-17 Februari 2008 itu menampilkan puluhan karya dari 28 seniman dan dua kelompok seniman masa itu. Beberapa di antara mereka cukup terkenal, seperti Gu Wenda, Wang Guangyi, Zhang Peili, Xu Bing, Huang Yongping, dan Zhang Xiaogang. Pameran ini berusaha merunut pencapaian seni rupa kontemporer negeri itu yang dirintis oleh gerakan seni tahun 1985-1989, yang diistilahkan sebagai ’85 New Wave. Panitia menyiapkan sat u ruang khusus yang memajang catatan dan dokumentasi foto tentang latar
belakang dan kronologi gerakan seni tersebut. Karya-karya seniman dipajang di beberapa ruangan besar di bagian samping dan tengah. Sejarah seni rupa kontemporer China punya latar belakang panjang dan kompleks, seiring dengan perkembangan sosial-ekonomi-politik di negeri itu. Di bawah kekuasaan Mao Zedong, China sekitar 1966-1976 adalah negeri yang tertutup. Rakyat hidup dalam tekanan rezim yang kuat dan memobilisasi massa untuk kepentingan politik pemerintah.
            Revolusi Kebudayaan dan Tentara Merah menjadi alat efektif untuk mengendalikan rakyat dalam pergulatan politik yang keras dan bias menggilas siapa saja. Saat itu, seni rupa hanya jadi alat propaganda untuk menyuarakan kepentingan pemerintah dan Partai Komunis. Sosok Mao menjadi ikon penting yang mewarnai lembaran-lembaran poster yang dibuat dengan corak realisme sosialis.
            Tahun 1976, Mao meninggal dunia, dan China kemudian dikendalikan penguasa baru, Deng Xiaoping. Tahun 1979, Deng mulai menerapkan kebijakan politik pintu terbuka. Modernisasi digencarkan dengan visi
meningkatkan ekonomi, membuka perdagangan dan investasi asing, dan merancang negeri itu sebagai industri besar yang memproduksi berbagai barang kebutuhan dunia.
Aliran-aliran Seni Rupa, Tokoh, dan Contoh Karya
Mempelajari seni rupa pada dasarnya mempelajari peradaban manusia. Sejarah peradaban tidak dapat dipisah-pisahkan, karena pada dasarnya kesenian antar bangsa memberi dan menerima pengaruh. Namun untuk mempermudah cara mempelajarinya perlu diadakan pengelompokkan.
Secara kronologis sejarah seni rupa manca negara/ dunia dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1.Seni Rupa Timur Purba
a.Seni Mesir.
b.Seni Mesopotamia.
c.Seni Mediterania.
2.Seni Rupa Eropa Klasik.
a.Seni Yunani
b.Seni Romawi.
3.Seni Abad Pertengahan.
a.Seni Masa Pembenyukan
b.Seni Masa Gemilang.
c.Seni MAsa Kemunduran.
4.Seni Renaissance
a.Seni Renaissance.
b.Seni Barok.
c.Seni Rococo.
5.Seni Modern.

Para ahli berpendapat bahwa seni rupa Barat modern pada dasarnya bersumber dari zaman Yunani dan Romawi yang disebut zaman Klasik. Kebudayaan Yunani tersebut dibawa ke Eropa Barat melalui Roma.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada awal abad ke-19 menyebabkan munculnya berbagai
produk. Keadaan ini akhirnya mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali di bidang seni rupa. Perhatian manusia cenderung pada hal-hal yang bersifat material, hal ini menyebabkan pemberontakan
seniman. Pemberontakan seniman termanifestasikan dalam bentuk-bentuk kreativitas, sehingga di dunia
perkembangan seni rupa lahir aliran-aliran dalam seni rupa yang saling menerusakan atau menentang aliran-
aliran sebelumnya.
1.Aliran Neon Klasik
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
      Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.
      Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.
Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :
a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d.Raut muka tenang dan berkesan agung.
e.Berisi cerita lingkungan istana.
f.Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867)
2. Aliran Romantik
Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.
     Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :
Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)
Eksotik, kerinduan pada masa lalu
Digunakan untuk perasaan dari penontonnya
Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan
    Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :
a.Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
b.Penuh gerak dan dinamis.
c.Warna bersifat kontras dan meriah.
d.Pengaturan komposisi dinamis.
e.Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
f.Kedahsyatan melebihi kenyataan.
   Tokoh-tokhnya antara lain :
a.Eugene Delacroix
b.Theodore Gericault
c.Jean Baptiste
d.Jean Francois Millet

    Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.
3. Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan :

  “TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll.
Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.
4. Aliran Naturalisme
    Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme.
   Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788).
Tokohnya antara lain John Constable, William Hog
5.Aliran Impresionis

            Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu.
Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.

6. Aliran Ekspresionisme
    Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.
Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W . Kandinsky, dan Edvard Munch.
7.Aliran Fauvisme

    Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.
   Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya.

Tokoh-tokohnya Antara lain Henr y Matisse, Andre
Derain, Maurice de Vlaminc.


8. Aliran Kubisme
  Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.
   Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris dll.

9. Aliran Abstraksionisme
    Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu.
Abstrak kubistis
    Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga
Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]
Abstrak Nonfiguratif
    Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba.

10. Aliran Futuris
    Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll.
Tokoh aliran ini antara lain :Carlo Carra, Buido Severini, Umbirto Boccioni, F.T Marineti
11. Aliran dadaisme
    Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti.
    Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll.

12. Aliran Surealisme.
   Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud mengenai ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.





KARYA SENI RUPA INDONESIA
Sejarah Seni Rupa Indonesia
Sejarah Seni Rupa di Indonesia mengalamai banyak tahapan, mulai dari jaman
Mooi Indie , Persagi dan yang lainnya. Pada saat mencari referensi dengan  ada sebuah (kumpulan) Link mengenai sejarah seni rupa di Indonesia. Berikut adalah beberapa link artikel sejarah perkembangan seni rupa di Indonesia.








CONTOH KARYA SENI RUPA INDONESIA
BATIK

Batik adalah warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang sangat bernilai dan terkenal. Batik warisan nenek moyang ini merupakan salah satu tanda jati diri bangsa Indonesia karena memiliki ciri khas yang berbeda dengan batik-batik lain yang pernah ada. Batik selalu menempuh perjalanan kebudayaan untuk masa kini dan masa depan bangsa Indonesia. Buku yang mengulas batik ini diterbitkan bersamaan dengan Pameran Canting Emas IV yang diselenggarakan oleh Taman Budaya Yogyakarta bekerja sama dengan IKIP Yogyakarta, berisi tulisan beberapa orang.
Prof. Soedarso Sp., MA., mengatakan bahwa seni lukis batik berawal dari seni batik yang sudah amat tua usianya. Tidak ada seorangpun yang tahu pasti kapan dan di mana orang mulai menggunakan malam atau paraffin atau bahkan lumpur untuk menutup pori-pori kain yang menjadikannya tidak terkena warna pada waktu kain dicelupkan ke dalamnya. Walaupun asal dan riwayatnya kurang jelas, tetapi jelas bahwa sudah sejak lama seni batik sangat erat hubungannya dengan masyarakat Indonesia. Agama Buda, Hindu dan Islam berpengaruh banyak pada perkembangan seni batik khususnya dalam hal perkembangan motif. Misal motif bunga dan daun teratai adalah pengaruh Buda dan Hindu, sedang motif-motif geometris, tumbuhan adalah pengaruh Islam.
Pada pertengahan abad XIX ada penemuan baru yang membawa perubahan besar dalam dunia batik yaitu diketemukannya “cap” untuk mempercepat pembuatan batik. Adanya batik cap ini menimbulkan terdapatnya dua jenis batik yang dapat dikatakan menjadi batik seni dan disain batik. Ada batik tulis yang sepenuhnya dibuat tangan manusia mengejar keindahan dan kehalusan sehingga menuntut untuk disebut seni dan ada batik cap yang berkiblat pada kecepatan produksi sehingga banyak pekerjaan produksi yang diserahkan kepada mesin. Dalam perkembangannya batik tidak hanya untuk berkain tetapi juga untuk kemeja, rok bahkan alas meja, bungkus album dan lain-lain. Perubahan fungsi ini membuat batik makin berkibar bahkan sampai luar negeri.
Kelahiran seni lukis batik sendiri yaitu penggunaan teknik batik untuk medium ekspresi mengalami jatuh bangun. Ada yang mengatakan bahwa seni lukis batik adalah seni lukis yang menggunakan teknik batik, yaitu teknik dua dimensional yang dalam mendapatkan bentuk atau warna dilakukan dengan jalan menutup dengan lilin bagian-bagian yang tidak dikehendaki terkena warna dan kemudian mencelupkan ke dalam warna yang dikehendaki atau dapat disingkat dengan seni lukis dengan teknik tutup-celup. Ada juga yang mengartikan seni lukis batik adalah seni lukis yang menggunakan motif-motif batik sebagai unsur-unsur bentuknya atau dengan kata lain seni lukis batik adalah komposisi baru dari motif-motif batik seperti lar, parang, jlamprang dan lain-lain




KARYA SENI RUPA CINA
Jika menilik sejarah, peradaban Kebudayaan Cina banyak bersumber pada ajaran Konfusius yang menekankan pada pengkultusan nenek moyang dan hukum-hukum alam. Ajaran Konfusius berkembang menjadi Taoisme setelah ajaran Kong Fu Tse diteruskan oleh Lao Tse.
Ciri-ciri seni rupa secara umum yaitu:
  1. Konservatif atau tradisional
  2. Simbolis, berhubungan dengan simbol-simbol
  3. Feodal, berhubungan dengan susunan masyrakat yang dikuasai oleh kaum bangsawan
  4. Kosmogonis, berhubungan dengan asal mula terjadinya benda langit dan alam semesta.
Dalam hal pembuatan karya seni rupa, Cina telah membuat gerabah sejak jaman prasejarah. Orang Cina mulai menggunakan roda yang dibuat dari tanah liat sebelum 2000 SM. Pada masa dinasti Tang (618-907), Cina mengembangkan kerajinan porselen atau tembikar pertama di dunia. Piring-piring dan vas porselen yang dibuat pada masa Dinasti Tang dan Sang, Dinasti Ming, dan awal Dinasti Qing (1644-1912) merupakan karya seni terbaik Cina
“Keajaiban Makam Kerajaan Cina”

Makam Kaisar Tiongkok, Qin Shi Huang disebut-sebut sebagai salah satu penemuan arkeologi terbesar abad-20. Qin Shi Huang adalah kaisar pertama Dinasti Qin yang memimpin Tiongkok pada periode 221 SM-210 SM.

Salah satu karya munumental Kaisar Qin Shi Huang selain penyempurnaan konstruksi bangunan Tembok Besar Cina ialah makam agungnya sendiri. Makam Agung ini berbeda dengan Piramida Agung di Giza yang dibangun Fir’aun sebagai tempat peristirahatan terakhirnya. Kaisar Qin Shi Huang lebih memilih menjadikan makamnya seperti sebuah istana dengan penjagaan ribuan patung prajuritnya.

Terdapat kurang lebih 8000 patung prajurit beserta kuda-kuda perang yang berdiri berjejer di sepanjang makam. Yang lebih menarik, semua patung tersebut antara satu dengan yang lainnya mimik wajah, pakaian, model rambut, dan persenjataan tidak sama. Dan patung-patung tersebut juga dibedakan oleh pangkat kemiliteran seperti Jendral, Perwira, hingga Prajurit biasa, dan patung prajurit yang memiliki ukuran tubuh paling tinggi ialah yang berpangkat Jendral.

Patung-patung yang biasa disebut Prajurit Teraccota  ini secara keseluruhannya terbuat dari tanah liat yang dibentuk dalam cetakkan. Variasi tingginya antara 183cm-195cm, bagian kepala dibuat secara terpisah dari badan dengan tujuan agar patung-patung tersebut memiliki bentuk dan mimik wajah yang berbeda, untuk bagian mata, bibir, dan telinga dibuat secara manual dan disempurnakan dengan polesan tangan si pematung. Patung yang telah jadi kemudian dibakar agar dihasilkan konstruksi yang lebih keras dan kokoh, dan untuk finishing-nya dilakukan pengecatan pada patung-patung tersebut.

Seni Rupa Indah Karya Karl Bang



Karl  Bang  terkenal sebagai  "Master  eklektisisme  modern". Dalam  karya  Karl  Bang  dapat dilihat  kombinasi dari dua tradisi yang menentang seni budaya  Cina dan ekspresif  emosional,  gaya Eropa.  Gaya Fusi  Internasional   dan  membuatnya dijuluki  "mastereklektisisme   modern."  Saat ini, karyanya  diwakili  Gallery of Fine Art. Bang,  Karl  (Karl Bang) lahir di Bong  Ka Shanghai  pada tahun 1935.  Pada tahun 1984, artis dan keluarganya  berimigrasi  ke Amerika  Serikat,  di mana ia mengabdikan dirinya untuk kecintaannya  untuk melukis sang dewi, dan cita-cita keindahan feminin dari berbagai ras dan budaya.















Asal-usul Seni Lukis Tiongkok Dan Sejarahnya

Sejarah seni lukis Tiongkok sudah lama sekali pehikis etnis Han dan etnis-etnis minoritas menciptakan gaya nasional yang nyata dan bentuk ekspresi yang beraneka ragam, sehingga terbentuk seni lukis tradisional yang mempunyai kepribadian khas.
Jauh pada zaman dahulu kala, orang melukiskan berbagai gambar hias pada dinding batu dan alat-alat tembikar. Tiga ribu tahun lalu, Tiongkok telah mencapai kemajuan cukup besar di bidang seni lukis. Dalam kitab-kitab kuno sudah terdapat catatan tentang kegiatan seni lukis. Pada zaman dinasti Qin dan Han, 2 ribu tahun lebih yang lalu, adalah masa awal imperium feodal dengan kekuasaan monarki. Selama masa itu, seni lukis Tiongkok kebanykan adalah lukisan dinding untuk mempropagandakan tata susila dan menyatakan penghargaan kepada pejabat yang berjasa. Pada dinasti Han muncul lukisan pada kain sutera yang bergaya bebas, tapi cenderung rapi dan indah, dengan hidup mengekspresikan kehidupan aktual, sejarah serta tokoh-tokoh dalam dongeng. Pada zaman Tiga Kerajaan serta Jin selatan dan utara seribu tahun lebih yang lalu adalah zaman perpecahan Tiongkok dalam waktu panjang;namun masa itu adalah tahap penting dalam sejarah seni lukis Tiongkok. Kejayaan agama Budha telah menyebar-luaskan seni rupa agama Budha ke seluruh Tiongkok.
Zaman dinasti Sui dan Tang kuang lebih seribu tahun lalu adalah masa jaya masyarakat feodal, negara bersatu, masyarakat relatif tentram , ekonomi berkembang, pertukaran ekonomi dan budaya dengan luar negerei yang intensif telah menyediakan kesempatan baru bagi perkembangan seni lukis, sehingga telah membuka situasi di mana seni lukis mencapai masa jaya, dan muncul sejumlah pelukis terkenal yang berpengamh dalam sejarah.
Tema seni lukis pada zaman dinasti Tang tetap mengutamakan tokoh manusia, sedang lukisan pemandangan mencapai kemajuan yang nyata, lukisan bunga dan burungjuga mulai berkembang.
Pada zaman dinasti Song 8 ratus tahun lalu, sejarah Tiongkok memasuki masa akhir masyarakat feodal, seni lukis menjadi lebih matang dan sempuma.
Perkembangan seni lukis mengalamai pembahan besar pada zaman dinasti-dinasti Yuan, Ming dan Qing antara 8 ratus tahun lalu sampai awal abad ini. Lukisan cendekiawan mendapat perkembangan yang menonjol, tema lukisan pemandangan bunga dan bumng mengambil porsi terbesar, sedang lukisan tokoh manusia yang mencerminkan kehidupan sosial semakin mundur.

KARYA SENI RUPA INDIA
Karya seni rupa merupakan jenis karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan memenuhi kebutuhan estetik atau nilai-nilai keindahan semata, terlepas dari fungsi praktis. Karya semacam ini dibuat untuk kepentingan mengekspresikan emosi atau perasaan penciptanya. Yang tergolong karya seni murni yaitu seni lukis, seni patung, seni relief, seni grafis dan seni kriya murni.
a. Seni Lukis
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni yang berdimensi dua. Dari pembubuhan cat, para pelukis mencoba mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis Indonesia yang berkembang, pada gilirannya nanti ikut mempertegas jati diri seni budaya Nusantara. Sedangkan seni lukis mancanegara menjadi pembanding seni budaya Nusantara.


b. Seni Patung
Seni patung merupakan cabang dari seni rupa murni yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan, alat, dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna.
Seni patung biasanya dibuat dengan menggunakan berbagai media seperti, kayu, batu, semen, fiber, lilin, tanah liat atau bahkan es. Teknik membuat patung menyesuaikan dengan bahan yang dipakai, dengan cara membentuk dengan tangan, membutsir, memahat, ataupun dengan teknik cetak. Corak seni patung juga bermacam-macam, ada patung naturalis yang menggambarkan benda seperti wujud asli yang ada di alam, ada pula yang bercorak abstrak sehingga sulit dikenali bentuknya.


Garuda Wisnu karya Nyoman Nuarta
 

C. Seni Relief
Seni relief dapat juga disebut dengan seni ukir. Seni ukir merupakan karya seni rupa yang memiliki dimensi antar dua dimensi dan tiga dimensi. Hal ini disebabkan karena bentuk dari ukiran memiliki ketebalan atau timbul. Hanya saja karya seni relief tidak dapat dinikmati dari segala sisi atau hanya dapat dinikmati dari sisi depan saja. Bahan yang diperlukan dalam berkarya seni relief, seperti kayu, batu, pasir + semen, logam, gifsun, dll. Teknik berkarya seni relief adalah dengan cara dipahat mengikuti pola motif hias yang telah digambar pada permukaan bahan.
?


d. Seni Grafis
Seni garfis merupakan cabang seni rupa murni dalam bentuk dua dimensi. Seni grafis juga disebut dengan seni cetak. Seni cetak yang dimaksud terbatas seni cetak dua dimensi, seperti cetak tinggi (cetak cukil kayu), cetak dalam (cetak etsa), cetak datar (cetak litho), dan cetak saring (cetak sablon).
Seni grafis adalah yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai 'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan , secara teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, pada masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.




e. Seni Kriya Murni

Seni kriya yang digolongkan ke dalam seni rupa murni adalah seni kriya yang tidak memiliki fungsi praktis melainkan hanya memiliki fungsi hias atau pajang. Seni kriya dapat menggunakan berbagai jenis bahan termasuk bahan yang berasal dari limbah alam maupun limbah industri. Teknik berkarya tergantung dari jenis kriya dan bahan yang digunakan, seperti pecahan-pecahan kaca menjadi hiasan dinding dengan teknik mozaik, plastik kemasan menjadi bentuk bunga dengan potong/rangkai, kulit hewan menjadi hiasan dinding bentuk wayang dengan teknik dipahat (disungging), tanah liat menjadi boneka keramik dengan teknik dibutsir, dll.









SESI PERTANYAAN
1.     Apa yang dimaksud dengan seni kontemporer cina ?
pertanyaan : Indra menra hutagalung
2.     Apa yang dimaksud dengan seni masa gemilang? serta berikan contohnya
Pertanyaan : Marina
3.     Jelaskan mengapa dikatakan aliran Abstraksionisme, sedangkan gambarnya hanya berupa sebuah coretan saja, mengapa di sebut sebagai seni.
Pertanyaan : Trilis Y.N. Bidaya

JAWABAN
1.      Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini; jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.
jadi, kesimpulannya adalah bahwa seni kontempore cina itu ialah karya seni cina yang tidak mengikuti zaman tradisional atau yang masa lama tetapi karya seni yabg dubuat poada masa sekarang atau bisa dikatakan pada masa modern yang modelnya mengikuti masa modern sekarang ini.
2.      Seni masa gemilang maksudnya adalah seni dimana seni itu berupa suatu kegembiraan yang diartikan dari seni itu tersendiri, dan seni pada masa gemilang ini adalah seni pada abad pertengahan . Seni masa gemilang ini juga diartikan  suatu karya seni yang menggambarkan suatu kemasyran,
Contohnya :  pada gambar dibawah


3.      Seni abstrak dalam seni lukis  ialah seni yang berusaha mengambil obyek yang berasal dari dunia batin. Obyek itu bisa fantasi, imajinasi dan mungkin juga intuisi para seniman. Karena timbul dari dalam batin. Dalam seni abstrak terbagi dua katagori besar yaitu :
a.    Abstrak Ekspresionisme
Di Amerika abstrak ini terdapat dua kecenderungan yaitu :
-    Color Field Painting, yaitu lukisan yang menampilkan bidang-bidang lebar dan warna yang cerah.
Pelopornya : Mark Rothko, Clyfford Stll, Adolf Got lieb, Robert Montherwell dan Bornet Newman.
-    Action Painting, yaitu lukisan yang tidak mementingkan bentuk yang penting adalah aksi atau cara dalam melukiskannya. Tokohnya adalah : Jackson Polack, Willem de Koning, Frans Kliner dan; adik Twarkov.
Di Perancis abstrak ekspresionesme diikuti oleh : H. Hartum Gerard Schneider, G. Mathiew dan Piere Souloges. Kemudian yang diberi nama Technisme dipelopori : Wols Aechinsky dan Asger Yorn.
b.    Abstrak Geometris
Abstrak Geometris disebut juga seni non obyektif. Dipelopori oleh Kandinsky. Setelah itu bermunculan abstrak geometris yang lain dengan nama berbeda antara lain :
-   Suprematisme, yaitu lukisan yang menampilkan abstraksi bentuk-bentuk geometris mumi dengan tokohnya adalah kasimir Malevich.
Konsiruktivisme, sebuah corak seni rupa 3 dimensi yang berusaha menampilkan bentuk-bentuk abstrak dengan menggunakan bahan-bahan modem seperti kawat, besi, kayu dan plastik.
Tokohnya : Vladimir Tatlin, Antonic Pevner, Naum Gabo dan A. Rodehenko. Alexander Calder karena patungnya dapat bergerak disebut Mobilisme di Amerika patung yang dapat bergerak disebut Kinetic Sculpture. Minimal Art juga termasuk dalam kelompok konstruktivisme. Seni ini lahir karena situasi tehnologi industri yang tinggi dan karyanya cenderung kea rah aristektual.
-   Neo Plastisisme (De Stijil), yaitu corak seni abstrak yang menampilkan keuniversalan ilmu pasti. Aliran ini berusaha mengembalikan pewarna kepada warna pokok dan bentuk yang siku-siku Tokohnya ialah Piet Mondarian, Theo Van Daesburg dan Bart Van Leck.
 Op Art (Optical Art), disebut juga Retinal Art yaitu corak seni lukis yang penggambarannya merupakan susunan geometris dengan pengulangan yang teratur rapi, bisa seperti papan catur. Karya ini menarik perhatian karena warnanya yang cemerlang dan seakan mengecohkan mata dengan ilusi ruang. Tokoh corak ini : Victor Vaserelly, Bridget Riley, Yacov Gipstein dan Todasuke Kawayama.
Gambar coretan-coretan itu disebut sebagai seni karna coretan itu memiliki arti tersendiri karna gambar itu adalah hasil ekspresi yang di munculkan dari batin atau prasaan.